PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERGESERAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 1993-2000

BAB I


PENGANTAR


1.1  Latar Belakang


            Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional, pada awalnya hanya berorientasi pada masalah pertumbuhan semata.  Tujuan utama pembangunan ekonomi selain untuk menciptakan pertumbuhan yang setinggi-tingginya, harus pula berupaya untuk menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran atau upaya menciptakan kesempatan kerja bagi penduduk. Karena dengan kesempatan kerja, masyarakat akan memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Todaro, 1997: 7-14). Menurut Arsyad (1999:108), pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja atau kesempatan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Karena kesempatan kerja merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya sebagai sumber daya ekonomi dalam proses produksi untuk memperoleh pendapatan.


            Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di satu daerah sangat berkaitan dengan kualitas perencanaan pembangunan yang disusun oleh daerah tersebut. Perbedaan kondisi daerah akan membawa implikasi bahwa corak pembangunan yang diterapkan berbeda pula. Meniru pola kebijakan yang diterapkan dan berhasil di suatu daerah belum tentu memberikan manfaat yang sama bagi daerah lainnya. Perencanaan tidak lagi harus ditentukan dan diturunkan semata dari pembangunan nasional. Perbedaan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia        antardaerah, serta perbedaan akses setiap daerah mengharuskan perencanaan regional tersendiri pula bagi daerah tersebut.  Perencanaan nasional hanya diperlukan sebagai media kontrol terhadap kemungkinan terjadinya ketimpangan pembangunan serta terciptanya kesinambungan pembangunan antardaerah.


            Dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi daerah, kebijakan utama yang perlu dilakukan adalah mengusahakan semaksimal mungkin agar prioritas pembangunan daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki. Karena potensi tiap daerah sangat bervariasi maka sebaiknya setiap daerah menentukan kegiatan sektor ekonomi yang dominan (Sjafrizal, 1997:27-38).


            Pertumbuhan ekonomi yang tinggi idealnya diikuti dengan penyerapan kesempatan kerja yang tinggi pula. Salah satu bentuk partisipasi penduduk adalah melalui kesempatan kerja yang merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya sebagai sumber daya ekonomi dalam proses produksi.


            Proses pembangunan ekonomi biasanya tidak hanya ditandai dengan terjadinya perubahan atau pergeseran pada struktur permintaan dan penawaran barang dan jasa yang diproduksi, namun juga ditandai dengan perubahan struktur penduduk dan ketenagakerjaan. Selain sumber daya alam dan teknologi, sumber daya manusia juga merupakan unsur pendukung dalam proses pembangunan. Dalam GBHN 1999 diamanatkan bahwa pengembangan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu, diarahkan pada peningkatan kompetisi dan kemandirian tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa bidang ketenagakerjaan adalah bidang yang perlu mendapat perhatian karena menyangkut kepentingan masyarakat, dengan mendapatkan pekerjaan berarti masyarakat dapat memperoleh kesejahteraan dan dapat meningkatkan taraf hidupnya.


            Dengan memanfaatkan kesempatan kerja yang tersedia berarti penduduk telah berpartisipasi  melaksanakan fungsinya sebagai sumber daya ekonomi dalam proses produksi, dan hal itu penting untuk diketahui karena dapat menunjukkan struktur perekonomian, potensi dan peran sektor-sektor dalam penyerapan tenaga kerja di daerah. Transformasi ekonomi di suatu daerah ditentukan oleh pergeseran sektor-sektor ekonomi dominan dalam kurun waktu tertentu. Pergeseran struktur dan pangsa yang terjadi pada sektor-sektor ekonomi daerah menarik untuk diteliti atau dikaji lebih lanjut. Berdasarkan kajian perubahan struktur sektor ekonomi yang dominan di suatu daerah maka kegiatan-kegiatan pembangunan akan dapat lebih difokuskan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi daerah (Murti,2001:4).


            Perubahan struktur  perekonomian dan penyerapan tenaga kerja perlu dikaitkan dengan laju pertumbuhan sehingga dapat ditentukan sektor-sektor basis yang menjadi unggulan serta pemilihan prioritas dalam kegiatan pembangunan. Chenery (1971:16) mengungkapkan bahwa struktur ekonomi mempengaruhi tingkat pertumbuhan yang dapat dicapai pada beberapa periode waktu, dan perubahan-perubahan dalam struktur ini penting untuk mendukung pertumbuhan.


            Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jeneponto dari tahun 1993 sampai dengan 2000 cukup fluktuatif, PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 1993 yang hanya sebesar Rp165.793.330.000.- meningkat menjadi Rp241.946.190.000.- pada tahun 2000. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan 1997 tidak terkecuali berdampak pada perekonomian daerah, hal ini terlihat dari menurunnya pertumbuhan PDRB Kabupaten Jeneponto tahun 1998 sebesar  – 6,60 persen.


Tabel 1.1


Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1993


Kabupaten Jeneponto dan Provinsi Sulawesi Selatan, 1993 – 2000


































































































Kabupaten Jeneponto



Provinsi Sulawesi Selatan


No

Tahun



PDRB (jutaan rp.)



Pertumbuhan (%)



PDRB (jutaan rp.)


Pertumbuhan (%)

1



2



3



4



5



6



1



1993



165,793.33



_



7,511,772.00



_



2



1994



172,484.25



3.88



8,088,147.00



7.13



3



1995



199,869.59



13.70



8,744,917.00



7.51



4



1996



225,489.97



11.36



9,485,863.15



7.81



5



1997



241,330.44



6.56



9,893,420.13



4.12



6



1998



226,391.51



-6.60



9,366,229.27



-5.63



7



1999



233,941.50



3.22



9,631,075.64



2.75



8



2000



244,710.50



4.40



10,100,507.58



4.65




Sumber : BPS  Kab.Jeneponto, Sul-Sel dalam angka, beberapa terbitan (diolah).


            Pembahasan mengenai ketenagakerjaan tidak terlepas dari penduduk dan angkatan kerja. Jumlah penduduk Kabupaten Jeneponto pada tahun 1993 sebanyak 302.623 orang, angka ini bertambah menjadi 317.588 orang pada tahun 2000, dengan demikian terjadi pertambahan penduduk selama kurun waktu tersebut sebanyak 14.965 orang, atau naik sebesar 4,94 persen. Penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang pada tahun 1993 sebanyak 216.906 orang,  mengalami peningkatan menjadi 245.991 orang pada tahun 2000  atau  naik  sebesar  13,41 persen, sebagaimana   ditunjukkan   pada tabel 1.2.


Tabel 1.2


Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas  Menurut Status Ketenagakerjaan


di Kabupaten Jeneponto,  1993-2000, serta Pertumbuhannya











































































STATUS


      PENDUDUK (Orang)     PERTUMBUHAN

KETENAGAKERJAAN



1993



2000



Absolut



Persen


ANGKATAN KERJA

94,146



131,385



37,239



39.55


 Bekerja

92,193



130,419



38,226



41.46


 Mencari Pekerjaan

1,953



966



-987



-50.54


BUKAN ANGKATAN KERJA

122,760



114,606



-8,154



-6.64


 Sekolah

34,782



34,719



-63



-0.18


 Mengurus Rumah Tangga

56,544



57,495



951



1.68


 Lainnya

31,344



22,389



-8,955



-28.57



JUMLAH



216,906



245,991



29,085



13.41



Sumber : Susenas 2000, Jeneponto dalam angka, beberapa terbitan (diolah).


Dari data tersebut di atas dapat dilihat Tingkat Partisiasi Angkatan Kerja (TPAK) yang merupakan persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja di Kabupaten Jeneponto pada tahun 1993 sebesar 43,40 persen, meningkat menjadi 53,41 persen pada tahun 2000.


            Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Belum teridentifikasinya pertumbuhan ekonomi sektoral dan kaitannya dengan pergeseran kesempatan kerja serta sektor-sektor basis dalam perekonomian di Kabupaten Jeneponto”. Hal ini disebabkan karena upaya tersebut selama ini memang belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya menggambarkannya secara sistematis agar dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto khususnya dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan.


1.2 Keaslian Penelitian


            Penelitian secara empiris mengenai pertumbuhan ekonomi dan kaitannya dengan kesempatan kerja telah banyak dilakukan, termasuk analisis deskriptif kegiatan ekonomi potensial dan pertumbuhan ekonomi daerah, baik di dalam maupun  di luar negeri. Penelitian oleh Rex (1997), tentang kegiatan basis ekonomi dalam konteks kesempatan kerja per kapita di empat daerah setingkat Kabupaten (county) pada negara bagian Arizona selama tahun 1991-1994 dengan mengggunakan alat analisis Location Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan basis daerah Arizona dan Pima adalah konstruksi, pertambangan dan pertanian. Daerah Mericopa memiliki kegiatan basis konstruksi dan pertanian, sedangkan daerah Balance memiliki kegiatan basis pertambangan dan pertanian.


            Selain itu, Hanham dan Shawn (2000), melakukan penelitian di Jepang dengan menggunakan alat analisis Shift-Share yang difokuskan pada perubahan kesempatan kerja sektor manufaktur untuk mengamati peran struktur wilayah terhadap kesempatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode tahun 1981-1995 kesempatan kerja pada daerah inti (core region) mengalami penurunan sebesar 3%, sedang daerah sekitarnya (peripheral region) mengalami peningkatan sebesar 5%.


            Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Soepono (1993) di Daerah Istimewa Yogyakarta selama periode 1980-1990. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi spesialisasi wilayah, keunggulan kompetitif dan komponen lain dari pertumbuhan kesempatan kerja dan struktur ekonomi daerah dengan menggunakan alat analisis Shift-Share klasik dan  modifikasi Esteban-Marquillas serta modifikasi Arcellus.


            Anna (2001) melakukan penelitian tentang pergeseran kesempatan kerja sektoral di Kabupaten Gunung Kidul tahun 1993-1999. Dengan menggunakan alat analisis Location Quotient (LQ) dan Shift-Share modifikasi Arcellus hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesempatan kerja sektoral cenderung bergeser dari kelompok sektor pertanian ke kelompok sektor jasa.


            Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya terutama pada periode tahun analisis dan daerah penelitian serta alat analisis dan variabel yang diteliti. Penelitian ini mencoba mengidentifiasi pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pergeseran kesempatan kerja sektoral di Kabupaten Jeneponto selama kurun waktu 1993-2000 dengan menggunakan pendekatan analisis produktivitas tenaga kerja, elastisitas kesempatan kerja, Shift-Share klasik, Location Quotient (LQ), Model Rasio Pertumbuhan Pertumbuhan (MRP) dan analisis Overlay  untuk mengetahui sektor ekonomi yang memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja serta arah kecenderungannya di masa depan.


          Penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan pergeseran kesempatan kerja di Kabupaten Jeneponto tahun 1993-2000 ini, sejak direncanakan belum pernah dilakukan oleh pihak lain, baik perorangan maupun lembaga yang telah dipublikasikan. Dengan demikian, penelitian ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab terhadap keasliannya.


1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1 Tujuan penelitian


            Penelitian ini bertujuan untuk :




  1. mengetahui pertumbuhan ekonomi sektoral di Kabupaten Jeneponto;

  2. mengetahui pergeseran kesempatan kerja di Kabupaten Jeneponto;

  3. mengidentifikasi sektor-sektor basis dalam perekonomian di Kabupaten Jeneponto;


1.3.2 Manfaat Penelitian


         Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :




  1. sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Jeneponto dalam penyusunan perencanaan pembangunan dan perumusan kebijakan, khususnya dalam pengembangan sektor basis dan pembinaan ketenagakerjaan;

  2. sebagai referensi atau perbandingan bagi penelitian lebih lanjut mengenai pertumbuhan ekonomi dan pergeseran kesempatan kerja.

0 komentar:

Posting Komentar